Friday, November 25, 2011

happy birthday sidney!

Semalat ulang tahun siiiiiiidd. Maaf kalo kita kita gak ngucapin lo langsung atau bikin surprise di hari istimewa lo. Gara gara sidney pelantikan paskibra jadi rencana kita undur hari minggu (27/11).


Nah udah tuh udah ngetepin hari minggu pas dia pulang paskib langsung netnooot surpriseee tp ternyata dia malah family gathering (<-gatautulisannya, kayaknya sih gitu) -_-. Oke yaudah akhirnya rencanya diundur again. Pengennya sih jangan diundur lama lama kasian dia udah mupeng pengen di kasih kejutan wkwk. Tapi kalo hari senen dia les, selasa vivi aldo rahman sama qolbi nya les, kalo rabu gua sama sidnenya les juga, kamis vivi aldo rahman gua les juga, jumat gua doang yg les (wita gak ada jadwal les). Vivi sih pengennya jumat biar bebas dia gak ada les tp kasian sidneynya masa ngerayaiinya seminggu sesudah ulang tahunnya (padahal ngerayain ulang tahun aldo seminggu sesudah ulang tahunnya) yaudah akhirnya jadinya tep selasa(29/11).

Selasa datang juga, wita ngajakin kita kita makan bakso di depan sekolahan. Bel pulang sekolah pun berbunyi. Tapi sidney (lagi lagi) harus paskibra. Nah sekitar jam 2 kurang, kita udah siap, puding udah siap tinggal nunggu sidney dateng. Cuman vivinya gakdateng dianya ada acara, sama rahman gatau kemana. Akhirnya sang ajudan bos datang juga. terus wita langsung bawa puding sambil nyanyi happy birthday dan gua ikutan nyanyi, terus kartu ucapan keluar dari dalem perut aldo (di dalem baju maksutnya bukan dari dalemnya perut oke). Lalu sidney terkejut dengan senyum bahagia, terus dia bagi bagiin pudingnya satu satu ke anak anak (bukan anaknya) dan ternyata yang berulang tahun cuma makan 1, wita 2, gua 4, qolbi 8, dan aldo 11 -___- terus emak gua 1, abang abang bakso 1 (sebagai wujud terimakasih udah ngerayain ulang tahun di warung orang) sama pak syarif 1 (gua juga gatau kenapa harus ngasih beliau).

Waktu menunjukkan pukul 15:00, sayangnya aldo sama qolbi harus les. Terus udah deh hening kita tinggal bertiga -_-. Tapi walaupun begitu, yang penting gua akan mengetik.............. HAPPY BIRTHDAY SIDNEY!









bia dikata apa coba si aldo









ada tangannya aldo megang puding yg udah di gigit

hasil team kreatif (indanwitavivi)


Happy Birthday (dagunya) Sidney Islam Widiaputri! srtipunderscorestrip (-_-)

Saturday, November 5, 2011

Hachiko

Hachikō (10 November 1923-8 Maret 1935) adalah seekor anjing jantan jenis Akita Inu kelahiran Ōdate, Prefektur Akita. Ia terus dikenang sebagai lambang kesetiaan anjing terhadap majikan. Setelah majikannya meninggal, Hachikō terus menunggu majikannya yang tidak kunjung pulang di Stasiun Shibuya, Tokyo.

Ia lahir 10 November 1923 dari induk bernama Goma-go dan anjing jantan bernama Ōshinai-go, namanya sewaktu kecil adalah Hachi. Pemiliknya adalah keluarga Giichi Saitō dari kota Ōdate, Prefektur Akita. Lewat seorang perantara, Hachi dipungut oleh keluarga Ueno yang ingin memelihara anjing jenis Akita Inu. Ia dimasukkan ke dalam anyaman jerami tempat beras sebelum diangkut dengan kereta api yang berangkat dari Stasiun Ōdate, 14 Januari 1924. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 jam, Hachi sampai di Stasiun Ueno, Tokyo.

Hachi menjadi anjing peliharaan Profesor Hidesaburō Ueno yang mengajar ilmu pertanian di Universitas Kekaisaran Tokyo. Profesor Ueno waktu itu berusia 53 tahun, sedangkan istrinya, Yae berusia 39 tahun. Profesor Ueno adalah pecinta anjing. Sebelum memelihara Hachi, Profesor Ueno pernah beberapa kali memelihara anjing Akita Inu, namun semuanya tidak berumur panjang. Di rumah keluarga Ueno yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya, Hachi dipelihara bersama dua ekor anjing lain, S dan John. Sekarang, lokasi bekas rumah keluarga Ueno diperkirakan di dekat gedung Tokyo Department Store sekarang.
Ketika Profesor Ueno berangkat bekerja, Hachi selalu mengantar kepergian majikannya di pintu rumah atau dari depan pintu gerbang. Di pagi hari, bersama S dan John, Hachi kadang-kadang mengantar majikannya hingga ke Stasiun Shibuya. Di petang hari, Hachi kembali datang ke stasiun untuk menjemput.

Pada 21 Mei 1925, seusai mengikuti rapat di kampus, Profesor Ueno mendadak meninggal dunia. Hachi terus menunggui majikannya yang tak kunjung pulang, dan tidak mau makan selama 3 hari. Menjelang hari pemakaman Profesor Ueno, upacara tsuya (jaga malam untuk orang meninggal) dilangsungkan pada malam hari 25 Mei 1925. Hachi masih tidak mengerti Profesor Ueno sudah meninggal. Ditemani John dan S, ia pergi juga ke stasiun untuk menjemput majikannya.

Nasib malang ikut menimpa Hachi karena Yae harus meninggalkan rumah almarhum Profesor Ueno. Yae ternyata tidak pernah dinikahi secara resmi. Hachi dan John dititipkan kepada salah seorang kerabat Yae yang memiliki toko kimono di kawasan Nihonbashi. Namun cara Hachi meloncat-loncat menyambut kedatangan pembeli ternyata tidak disukai. Ia kembali dititipkan di rumah seorang kerabat Yae di Asakusa. Kali ini, kehadiran Hachi menimbulkan pertengkaran antara pemiliknya dan tetangga di Asakusa. Akibatnya, Hachi dititipkan ke rumah putri angkat Profesor Ueno di Setayaga. Namun Hachi suka bermain di ladang dan merusak tanaman sayur-sayuran.

Pada musim gugur 1927, Hachi dititipkan di rumah Kikusaburo Kobayashi yang menjadi tukang kebun bagi keluarga Ueno. Rumah keluarga Kobayashi terletak di kawasan Tomigaya yang berdekatan dengan Stasiun Shibuya. Setiap harinya, sekitar jam-jam kepulangan Profesor Ueno, Hachi terlihat menunggu kepulangan majikan di Stasiun Shibuya.

Pada tahun 1932, kisah Hachi menunggu majikan di stasiun mengundang perhatian Hirokichi Saitō dari Asosiasi Pelestarian Anjing Jepang. Prihatin atas perlakuan kasar yang sering dialami Hachi di stasiun, Saitō menulis kisah sedih tentang Hachi. Artikel tersebut dikirimkannya ke harian Tokyo Asahi Shimbun, dan dimuat dengan judul Itoshiya rōken monogatari ("Kisah Anjing Tua yang Tercinta"). Publik Jepang akhirnya mengetahui tentang kesetiaan Hachi yang terus menunggu kepulangan majikan. Setelah Hachi menjadi terkenal, pegawai stasiun, pedagang, dan orang-orang di sekitar Stasiun Shibuya mulai menyayanginya. Sejak itu pula, akhiran (sayang) ditambahkan di belakang nama Hachi, dan orang memanggilnya Hachikō.

Sekitar tahun 1933, kenalan Saitō, seorang pematung bernama Teru Andō tersentuh dengan kisah Hachikō. Andō ingin membuat patung Hachikō. Setiap hari, Hachikō dibawa berkunjung ke studio milik Andō untuk berpose sebagai model. Andō berusaha mendahului laki-laki berumur yang mengaku sebagai orang yang dititipi Hachikō. Orang tersebut menjual kartu pos bergambar Hachikō untuk keuntungan pribadi. Pada bulan Januari 1934, Andō selesai menulis proposal untuk mendirikan patung Hachikō, dan proyek pengumpulan dana dimulai. Acara pengumpulan dana diadakan di Gedung Pemuda Jepang (Nihon Seinenkan), 10 Maret 1934. Sekitar tiga ribu penonton hadir untuk melihat Hachikō.

Patung perunggu Hachikō akhirnya selesai dan diletakkan di depan Stasiun Shibuya. Upacara peresmian diadakan pada bulan April 1934, dan disaksikan sendiri oleh Hachikō bersama sekitar 300 hadirin. Andō juga membuat patung lain Hachikō yang sedang bertiarap. Setelah selesai pada 10 Mei 1934, patung tersebut dihadiahkannya kepada Kaisar Hirohito dan Permaisuri Kōjun.

Selepas pukul 06.00 pagi, tanggal 8 Maret 1935, Hachikō, 13 tahun, ditemukan sudah tidak bernyawa di jalan dekat Jembatan Inari, Sungai Shibuya. Tempat tersebut berada di sisi lain Stasiun Shibuya. Hachikō biasanya tidak pernah pergi ke sana. Berdasarkan otopsi diketahui penyebab kematiannya adalah filariasis.

Upacara perpisahan dengan Hachikō dihadiri orang banyak di Stasiun Shibuya, termasuk janda almarhum Profesor Ueno, pasangan suami istri tukang kebun Kobayashi, dan penduduk setempat. Biksu dari Myōyū-ji diundang untuk membacakan sutra. Upacara pemakaman Hachikō berlangsung seperti layaknya upacara pemakaman manusia. Hachikō dimakamkan di samping makam Profesor Ueno di Pemakaman Aoyama. Bagian luar tubuh Hachikō diopset, dan hingga kini dipamerkan di Museum Nasional Ilmu Pengetahuan, Ueno, Tokyo.

Pada 8 Juli 1935, patung Hachikō didirikan di kota kelahiran Hachikō di Ōdate. tepatnya di depan Stasiun Ōdate. Patung tersebut dibuat serupa dengan patung Hachikō di Shibuya. Dua tahun berikutnya (1937), kisah Hachikō dimasukkan ke dalam buku pendidikan moral untuk murid kelas 2 sekolah rakyat di Jepang. Judulnya adalah On o wasureruna (Balas Budi Jangan Dilupakan).
Dan ini foto patung hachiko yang di pamerkan
Kalo ini anjing  jenis akita seperti Hachiko
 
Mungkin kalo baca ceritanya doang belom liat filmnya biasa aja kali ya. Makanya tonton Hachiko: A Dog's Story kalo mau tau ceritanya yang di sutradai sama Lasse Hallström tapi bintangnya orang orang bule bukan orang jepang yaitu Richard Gere sebagai profesor. Dan itu film sukses bikin gue nangis. Mungkin karna gua suka anjing jadi nangis. Tapi ceritanya nyetuh banget (bukan berarti bisa nyentuh). Dan ternyata bukan hachiko aja yang setia sama majikannya. Binggo, anjing gua itu juga setia banget. Walaupun anjing itu haram dalam islam, tapi selama kita ngerawat dia secara baik dan bersih, its doesn't matter laah. Lagian juga karna rumah gua penah kemalingan, dia lumayan bisa jadi penjaga rumah. Gonggongannya itu kalo ketemu orang asing bener bener dahsyat. Tapi kalo lagi ngumpul bareng keluarga, manjaa bangedhh kayak kucing. Pokoknya yang udah nonton hachiko tapi gak meresa tersentuh berarti hati lo kaku!

Sekian.

Friday, November 4, 2011

Selamat 14 tahun Aldo! <:P

Happy Birthday doooo!

Sorry baru di posting sekarang, padahal mah ulang tahunnya udah 18 Oktober kemaren (gak kemaren juga, kemaren mah kamis), lupa ngepost dari kemaren hahaha.
Sudahlah.

Seminggu sebelum ulang tahunnya, Wita nyuruh gua buat foto ledekan buat hadiah ulang tahun Aldo. Nah udah tuh gua bikin, nih kalo pen liat bikininan gua yang gua buat dari faceinhole

 iya emang rada gembel gua tau. Maksa lagi. Tapi buat sementara yg pengen gua kasih ke wita. Nah udah gue kasih, terus ternyata ada salah satu temen gua (bknsky) yg liat ke empat foto diatas terus dia liat liatin ke anak anak yg lain. Jadi aldonya pun udah tau, terus juga anak anak yg lain kayak anak basket, mantan anak 87 juga udh pada tau. Jadi rencana foto kejutan GAGAL. Nah terus sekitar H-1 kita rencana beli kue. Katanya Vivi dia bisa mesenin kue dan gua gatau dimana. Tp ternyata dia bilang dia gakbisa mesenin. Oke rencana kue nyaris gagal. Sorenya gua sama wita nyari tukang kue yg murah di galaxy tapi gak ketemu. Sebenernya ada sih cuman mahal wk;p. Udah sore, dan akhirnya gua & wita pulang tanpa mesen kue apa apa. Rencana kue hampirrrr gagal. Tgl 18 nya kita disekolah pura pura gaktau kalo hari itu aldo ulangtahun, dan dia mancing mancing tentang ulang tahun gitu. Pulang sekolah gua wita vivi kerumah aldo pengen izin ke emaknya mau bikin surprise kecil kecilan. Dan rencananya mau surprisenya abis aldo les jam set 5. Tapi ternyata....... khusus buat hari itu aldo mau basket sama temen temennya dan lesnya diganti jam 5. Putus asa sudah sang wita yg sudah merencanakan semuanya dari awal (tapi gak ada yg berhasil). Dan rencana surprise pun hampir juga gagal. Vivi bilang hari kamis aja tp begitu hari kamis balabalabala gak jadi juga. Akhirnya rencana terakhir kita hari sabtu. Akhirnya hari sabtu datang juga, gua sama wita ngambil kue, terus caw ke rumah aldo, bersama vivi Sidney dan Qolbi. Pokoknya kita udah ada dirumah aldo sebelum dia pulang. Terus dia otw rumahnya bareng Rahman dan begitu dia nyampe....... "SURPRISE! HAPPY BIRTHDAY ALDO!" terus emaknya nyiapin kuenya, minuman dll terus tiup lilin, potong kue, main uno, makan bakso dll. Dan gak lupa kita ngasih kartu ucapan tulisannya:
 Untuk "hidung"nya ALDO
Gua lupa fotoin dalemnya -_-v. Pokoknya isinya ucapan ucapan dari anak anak (bukan anaknya). Tapi yang penting...... Selamat ulang tahun aldo dungde!

perhatiin gak sih kalo idungnya itu gede bgt

Semua bergaya Aldo (kecuali qolbi)

Qolbi rusuh deh


Masa bocah #1

Masa bocah #2
SKY
 Dan 1 minggu kemudian pada hari Sabtu, 29 Oktober Aldo traktir. Alhamdulillah makan geratis!
Vivi

Qolbi

Rahman

Sang bos yg berulang tahun

Indan - Wita


 okeya sebenernya ini gua gak niat mengang tangannya, tapi mau nyingkirin tangannya yg sok pengen ngambil saos didepan meja gua, padahal mah mau ngalang ngalangin
Vivi - Sidney
Thanks for everything and happy birthday do! God Bless you always. I love you Sky!